Sejarah Desa
Dahulu pada tahun 1960-an Desa Sukamaju memiliki tanah sawah dan darat yang sangat subur, tanah sawah tersebut kalau musim tanam padi hasilnya pun memuaskan dan tanamannya subur-subur dan banyak menghasilkan buahnya maupun sayur-sayuran ada yang menanam Kacang Panjang, Mentimun, Bawang Merah, Cabe, Singkong, Tembakau, Sawi, dan lain-lain dan aneka dari buah – buahan yang rasanya manis. Sehingga sayur-sayuran yang berasal dari daerah Sukamaju jadi terkenal ke desa-desa tetangga dan semenjak itu pula Desa Sukamaju terkenal terutama dalam pertanian.
Terbentuknya Desa Malasari
Desa Malasari adalah desa pemekaran dari desa induk yaitu Desa Sukamaju, sebelum terbentuknya desa yang masih menginduk di Desa Sukamaju ada satu wilayah blok Malasari Desa Sukamaju, blok tersebut terdapat daerah pesawahan, darat pertanian, dan daerah pemukiman rakyat , dimana lokasi tanah sawah tersebut sangat subur dan aman dari serangan hama tikus, sehingga terkenal ke desa-desa lainnya bahkan banyak orang dari desa lain yang menyewa tanah sawah di blok Malasari terutama para petani bawang merah.
Dari tahun ketahun jumlah penduduk diwilayah Malasari semakin banyak/padat sehingga banyak masyarakat yang mengusulkan untuk dimekarkan menjadi sebuah desa yang dinamai dengan Desa Malasari, dan terjadilah pemekaran Desa Sukamaju menjadi dua desa yaitu desa Malasari yang diresmikan oleh Pemerintah pada tahun 1986, dan balai desa pun Dibangun dengan luas 500m2, dengan dipimpin oleh Penjabat Sementara yang bernama I. Sumarna kemudian diadakan pemilihan Kepala Desa Desa Malasari yang pertama kali dan yang terpilih menjadi Kepala Desa Desa Malasari yang pertama adalah Bapak Ajid Ase Rosadi, dalam pemerintahan Desa Malasari yang baru mempunyai luas wilayah sekitar 750,30 Ha, yang meliputi pesawahan seluas 250 Ha, wilayah pemukiman seluas 47 Ha, pekarangan Seluas 98 Ha, wilayah kuburan seluas 2.5 Ha, wilayah perkantoran seluas 0,5 Ha dan Wilayah pertanian 352 Ha.
Dan terbagi 4 ke wilayahan, diantaranya:
- Wilayah 1 (Kadus 1) terdiri dari 2 RW (RW 1 Kp. Babakan Cianjur, RW 2 Kp. Babakan Cianjur dan Kp. Jati Makmur)
- Wilayah 2 (Kadus 2) terdiri dari 2 RW (RW 3 Kp. Babakan Cianjur, RW 4 Kp. Ciseupan dan Kp. Cigadog).
- Wilayah 3(Kadus 3) terdiri dari 2 RW (RW 5 Kp. Cikuda dan Kp. Ciseureuh, RW 6 Kp. Cimedal dan Kp. Ciburuy Hilir).
- Wlayah 4 terdiri dari 2 RW (RW 7 Kp. Babakan Kiara Kp. Babakan panjang dan Kp. Ciseke, RW 8 Kp. Ganyen).
Selama pemerintahan yang dipimpin oleh Penjabat Sementara I. Sumarna masyarakat mulai berkembang dalam bidang ekonomi, pendidikan, daya pikir masyarakat dan prasarana pembangunan desa lainnya, dalam pemerintahan desa Malasari yang pertama telah muncul gagasan/ide dalam bidang prasarana jalan umum yaitu pembuatan jalan dikampung Cikuda-Ganyen sepanjang ± 1.6 Km, yang sangat berfungsi bagi masyarakat Malasari terutama khususnya bagi Kampung tersebut, dimana untuk melakukan aktifitas perekonomian masyarakat yang menghubungkan antar kampong cikuda-ganyen khususnya, umumnya bagi masyarakat malasari itu sendiri.
kemudian pada tahun 1991 diadakan pemilihan Kepala Desa yang pertama kalinya dan diadakan dibalai Desa Malasari dengan calon kades sebanyak 2 orang, dan dari hasil pemilihan umum calon kades yang terpilih adalah Bapak kades Ase Ajid Rosadi selama 5 tahun sampai 1997, kemudian pada tahun 1997 diadakan lagi pemilihan kepala desa yang diadakan dibalai desa Malasari dengan calon kades sebanyak 2 orang, dan dari hasil pemilihan umum calon kades yang terpilih adalah Bapak kades Asep Suwarlan selama 5 tahun sampai 2003, kemudian digantikan oleh Penjabat Sementara bernama Ating Rusmana selama 1 Tahun. Setelah itu diadakan lagi pemilihan kepala desa yang diadakan di Balai Desa Malasari pada tahun 2004 dengan calon kades sebanyak 2 orang, dan dari hasil pemilihan umum calon kades yang terpilih adalah Bapak kades Adang Cudanyat selama 5 tahun sampai 2009, kemudian tahun 2010 diadakan lagi pemilihan kepala desa yang diadakan dibalai desa Malasari dengan calon kades sebanyak 2 orang, dan dari hasil pemilihan umum calon kades yang terpilih adalah Bapak kades Asep Basuki selama 5 tahun sampai 2015, dan pada tahun 2015 digantikan oleh pejabat sementara Tarmana, S.Sos sampai sekarang.
Dalam jangka waktu pemerintahan selama periode pemekaran desa banyak sarana umum baik jalan maupun irigasi pertanian yang telah berhasil dibangun terutama program penyenderan tepi jalan poros sepanjang kurang lebih 1 km yang terletak di Cimedal-Babakan Cianjur, dan pemerintahan pun terus berjalan dan masyarakat semakin maju dalam Sumber daya manusia (SDM) dan pendapatan masyarakat pun semakin maju seiring dengan banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai usahawan sendiri, dan dibidang perekonomian semakin maju banyak masyarakat yang mampu membangun rumah permanen dari hasil bekerja sendiri, sampai saat sekarang jumlah populasi penduduk sebanyak 5.628 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 2.871 jiwa dan perempuan sebanyak 2.757 jiwa, dan kepadatan penduduk 1.680 per km.